Kamis, 23 April 2009

ERAN DI LANGI'


Pada awalnya kita memiliki hubungan yang mesra dengan Puang Matua sebagai penguasa alam semesta. Namun karena dosa-dosa dari kelemahan kita, Ia memberi jarak bagi kita. Itu dimaksudkan supaya kita menjadi sadar bahwa Dialah yang empunya segala Hidup, dan kita juga sadar bahwa hanya kepadaNyalah semua tujuan hidup kita.

"Puang Matua" adalah sebutan untuk "Tuhan Allah" dalam bahasa Toraja. Orang jawa sering menyebut dengan sebutan "Gusti Allah". Dalam kepercayaan Agama Toraja, Puang Matua merupakan penguasa tertinggi dari segala makluk. Banyak kisah yang berasal dari mitos atau legenda di Toraja ini mengisahkan tentang Puang Matua sesuai ajaran Aluk Todolo. Yang menarik bagi saya adalah menggali kisah-kisah tersebut dan menemukan pesan luhur yang dapat diimplementasikan pada jaman ini. Kearifan budaya lokal ini membuat saya ketagihan dalam mewujudkan cerita rakyat menjadi sebuah karya Cerita Bergambar.

Ilustrasi di atas merupakan salah satu halaman cergam yang saya rencanakan. untuk mengangkat sebuah cerita rakyat dari Toraja. Sosok Puang Matua saya (ilustrator ) gambarkan sebagai sosok dewa tertinggi, yang memimpin dewa-dewa pemelihara lainnya (masyarakat Toraja menyebut dengan Deata). Konsep seperti ini diharapkan lebih mudah untuk dipahami oleh kebuadayaan di luar Toraja. Tentang ceritanya, ini mengisahkan tentang runtuhnya Tangga (Eran) yang menhubungkan antara bumi dan langit (Eran di langi' = Tangga ke langit). Ada apa di balik runtuhnya tangga tersebut? kalau tertarik mohon doa restunya untuk merampungkan Cergam ini.